Selasa, 29 April 2014

PRAKTIKUM BIOKIMIA UJI MOLISH



I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Makhluk hidup membutuhkan sumber makanan berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, seperti berdiri, berjalan, dan sebagainya. Untuk melakukan aktifitas itu sangat diperlukan energi, dimana energi yang diperlukan ini di peroleh dari bahan makanan yang kita makan, terutama yang mengandung karbohidrat. Karbohidrat merupakan suatu senyawa yang mempunyai rumus Cn(H2O)m. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis.
            Didalam dunia hayati, banyak jenis karbohidrat, baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam proses metabolisme. Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat, mulai dari yang membedakan jenis-jenis karbohidrat dari yang lain sampai pada yang mampu membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik. Uji reaksi tersebut meliputi uji Molisch, Barfoed, Benedict, Selliwanof dan uji Iod. Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi (Anonim, 2011).

1.2. Tujuan
            Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal berbagai macam karbohidrat dan mengetahui cara pengujian tentang adanya karbohidrat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Karbohidrat
            Karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan menurut jumlah senyawa penyusunnya, yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida (Marks et al, 2000).
1. Monosakarida (Gula sederhana/ saccharum)
Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Jika dihidrolisis, senyawa-senyawa monosakarida sudah tidak dapat diuraikan lagi menjadi senyawa gula yang lebih sederhana. Misalnya glukosa dan fruktosa (Suwono, 1995).
2.    Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monokasarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan glikosidik. Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida. Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik). Beberapa contoh disakarida yaitu, Sukrosa, laktosa, dan maltosa.
3.  Oligosakarida
 Oligosakarida merupakan senya yang terbentuk dari gabungan dua    molekul atau lebih monosakarida.
4.    Polisakarida
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut homo polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Polisakarida mempunyai rumus molekul (C6H10O5)n. Contoh golongan polisakarida antara lain pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
2.2. Identifikasi Uji Molish
            Uji molisch bertujuan untuk membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif. Identifikasi karbohidrat oleh molisch didasarkan pada hidrolisis karbohidrat oleh asam sulfat pekat yang menghasilkan monosakarida. Dehidrasi monosakarida jenis pentosa oleh asam sulfat pekat menghasilkan furfural. Sedangkan golongan heksosa dihidrolisis oleh asam sulfat pekat menjadi hidroksi-metil furfural. Pereaksi molisch terdiri atas alfa-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa kompleks berwarna ungu.
2.3. Identifikasi Uji Iodium
            Uji Iodium bertujuan untuk membuktikan adanya polisakarida (amilum, glikogen, dan dekstrin). Identifikasi ini didasarkan pada pembentukan kompleks adsorpsi berwarna spesifik oleh polisakarida akibat penambahan iodium. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan berwarna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur sedangkan glikogen dan sebagian pati terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentuk warna merah coklat.







III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
            Kegiatan praktikum tentang karbohidrat ini dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Desember 2013 pukul 13.00-14.30 WIB di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Palangka Raya.
3.2. Bahan dan Alat
A. Uji Molish
            Bahan yang digunakan dalam praktikum Uji Molish adalah sukrosa 1% dan laktosa 1%. Sedangkan alat yang digunakan adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes.
B. Uji Iodium
            Bahan yang digunakan dalam praktikum Uji Iodium adalah amilum, aquades, larutan HCL, larutan NaOH, dan iodin. Sedangkan alat yang digunakan yaitu, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes.
3.3. Cara Kerja
A. Uji Molish
Percobaan I Glukosa 1 %
Siapkan alat dan bahan yang digunakan. Kemudian menimbang glukosa sebanyak 2 gram dan melarutkannya ke dalam air sebanyak 100 ml dan diaduk rata. Setelah larut kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 2 ml. Kemudian ditetesi asam sulfat (H2SO4) hingga larutan  mengalami perubahan warna dan lapisan. Kemudian mengulangi percobaan sekali lagi.
Percobaan II. Sukrosa 1%
            Siapkan alat dan bahan yang digunakan. Kemudian menimbang sukrosa sebanyak 2 gram dan melarutkannya ke dalam air sebanyak 100 ml dan diaduk rata. Setelah larut kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 2 ml. Kemudian ditetesi asam sulfat (H2SO4) hingga larutan  mengalami perubahan warna dan lapisan. Kemudian mengulangi percobaan sekali lagi.


B. Uji Iodium
Langkah pertama menyiapkan tiga buah tabung reaksi. Kemudian memasukkan 3 ml larutan amilum ke masing-masing tabung reaksi. Setelah itu, pada tabung reaksi pertama masukkan 2 tetes air, 2 tetes HCL pada tabung kedua, dan 2 tetes NaOH pada tabung ketiga. Kemudian mengocok semua tabung dan menambahkan 1 tetes larutan iodin ke dalam masing-masing tabung. Lalu mengamati perubahan setiap masing-masing tabung reaksi


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamataan
       Adapun hasil pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum adalah sebagai berikut :
       Tabel 1. Hasil Pengamataan Uji Molish
No
Bahan awal
Ulangan
Bahan Tambahan
Sebelum
Pencampuran
Sesudah Pencampuran
 1
Glukosa 1%
1
Asam sulfat
(H2SO4)
Bening
Kuning kecoklatan
2
Asam sulfat
(H2SO4)
Bening
Kuning kecoklatan
2
Sukrosa 1 %
1
Asam sulfat
(H2SO4)
Bening
Kuning kemerahan
2
Asam sulfat
(H2SO4)
Bening
Kuning kemerahan

     Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Iodium
No
Bahan
Ulangan
Larutan tambahan
Perubahan warna yang terjadi
1
Amilum
1 ml

1
2 tetes air
+
4 tetes iodin
Putih keunguan dan terdapat endapan.


2
2 tetes HCL
+
4 tetes iodin
Putih keunguan dan terdapat endapan


3
2 tetes NaOH
+
4 tetes iodin
Putih keruh dan terdapat endapan

4.2. Pembahasan
Dari pengamatan uji molish dilakukan dua kali percobaan dengan dua kali ulangan. Pada percobaan pertama menggunakan glukosa dengan asam sulfat pekat menghasilkan warna kuning kecoklatan. Sedangkan pada percobaan kedua menggunakan sukrosa dengan asam sulfat pekat menghasilkan warna kuning kemerahan. Tujuan ditambahkannya asam sulfat pekat adalah untuk menghidrolisis ikatan pada glukosa agar menghasilkan fulfular. Hasil reaksi yang positif menunjukan bahwa larutan yang diuji mengandung karbohidrat, sedangkan hasil reaksi negatif menunjukan bahwa larutan yang diuji tidak mengandung karbohidrat.
Pada percobaan uji iodin , 3 ml larutan amilum dan 4 tetes larutan iodine pekat ditambahkan dengan menggunakan pipet tetes pada masing-masing tabung melalui dinding tabung,kemudian menambahkan 2 tetes air ke dalam tabung reaksi, 2 tetes HCl pada tabung kedua dan tetes NaOH pada tabung ketiga. Selanjutnya mengocok semua tabung,lalu menambahkan 1 tetes larutan iodin ke dalam masing-masing tabung yang kemudian terjadi perubahan warna. Pada perlakuan amilum 1 ml ditambahkan 2 tetes air dan  4 tetes iodin mengalami perubahan warna ungu yaitu sebagai bukti  adanya karbohidrat, pada perlakuan amilum 1 ml ditambahkan 2 tetes HCl dan 4 tetes iodin mengalami perubahan warna ungu yaitu sebagai bukti  adanya karbohidrat, sedangkan pada perlakuan amilum 1 ml ditambahkan 2 tetes NaOH dan 4 tetes iodin mengalami perubahan warna  menjadi keruh yang menunjukan larutan tersebut tidak mengandung karbohidrat.


V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
            Karbohidrat merupakan polihidroksi dengan rumus hidroksi Cn(H2O)m. Berdasarkan sifatnya karbohidrat terdiri dari monosakarida, oligosakarida, poligosakarida, dan disakarida. Identifikasi pengujian karbohidrat dapat dilakukan dengan uji molish dan uji iodium. Uji molisch bertujuan untuk membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif. Sedangkan uji iodium bertujuan untuk membuktikan adanya polisakarida.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Uji Kulaitatif Untuk Identifikasi Karbohidrat. arifqbio.multiplyDiakses pada Jumat 28 November 2011 pukul 19.00 WIB.
                                                                                             
Anonim2. 2010. Seliwanof f’s Test.en.wikipedia.com/Selliwanoff_test. Diakses
pada Jumat tanggal 28 November 2011 pukul 19.15 WIB.

Clark,John M. 1964. Experimental Biochemistry. WH Freeman and Company.
San Franciso

Eaton,David C. 1980. The World of Organic Chemistry.Mc-Graw-Hill Book
Company. New york.

Fessenden, Ralp J. 1990. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Helmiyesi. 2008. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Gula 
dan Vitamin C pada Buah Jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa). eprints.undip.ac.id. Diakses pada Jumat 28 November 2011 pukul 20.00 WIB.

Ratnayani, K. 2008. Penentuan Kadar Glukosa dan Fruktosa pada Madu Randu
dan Madu Kelengkeng dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi.ejournal.unud.ac.id.Diakses pada Jumat 28 November 2011 pukul 20.00 WIB.
                                                                                                                  
Waryat. 2006. Perbandingan Pemanis (Sukrosa,Fruktosa dan Glukosa)
Terhadap Mutu Permen Jelly Rumput Laut Eucheuma cottonii. www.faperta.ugm.ac.id. Diakses pada Jumat 28 November 2011 pukul 20.00 WIB


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar