Selasa, 29 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM



I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai biokatalis dalam sel hidup. Kelebihan enzim dibandingkan katalis biasa adalah dapat meningkatkan produk beribu kali lebih tinggi, bekerja pada pH yang relatif netral dan suhu yang relatif rendah, dan bersifat spesifik dan selektif terhadap subtrat tertentu. Enzim telah banyak digunakan dalam bidang industri pangan, farmasi dan industri kimia lainnya. Dalam bidang pangan misalnya amilase, glukosa-isomerase, papain, danbromelin. Sedangkan dalam bidang kesehatan contohnya amilase, lipase, dan protease.
Pada percobaan ini akan digunakan enzim bromelin dan papain. Enzim bromelin adalah enzim yang secara alami terdapat pada buah, batang nanas, ataupun kulit nanas. Bromelin termasuk enzim proteolitik yang membantu mencerna protein. Enzim bromelain yang dapat membantu memperlancar pencernaan dalam lambung akan diuji coba pengaruhnnya pada daging sapi. Menurut Wikipedia, nanas mengandung proteolytic enzyme bromelain yang berfungsi mencernakan makanan dan melarutkan protein (Wikipedia, 2013).
Papain merupakan enzim protease yang terkandung dalam getah pepaya, baik dalam buah, batang dan daunnya. Papain juga merupakan suatu zat yang mampu memecah protein, khususnya pada daging agar lebih empuk atau lunak. Sebagai enzim yang berkemampuan memecah molekul protein, dewasa ini papain menjadi suatu produk yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik di rumah tangga maupun industri.

1.2. Tujuan
            Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membandingkan dan mengidentifikasi kandungan pati, serta mengetahui cara kerja amilase.


II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Enzim Bromelin
Bromelin merupakan enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah nanas (Ananas comosus). Enzim ini diproduksi sebagai hasil sampingan dari pabrik jus nanas. Dalam memproduksi bromelin, beberapa senyawa yang dapat digunakan untuk presipitasi (pengendapan) enzim ini adalah amonium sulfat dan alkohol. Beberapa kegunaan dari enzim ini adalah mengurangi rasa sakit dan pembengkakan karena luka atau operasi, mengurangi radang sendi, menyembuhkan luka bakar, meningkatkan fungsi paru-paru pada penderita infeksi saluran pernapasan, dan untuk meningkatkan kelancaran pencernaan pada manusia.
2.2. Enzim Propalin
Enzim papain merupakan enzim protease yang terkandung dalam getah papaya, baik dalam buah, batang maupun daunnya. Papain digunakan sebagai pemecah molekul protein. Enzim Papain juga dapat digunakan dalam industri pengolahan daging, sebagai bahan penghancur sisa atau buangan hasil industri pengalengan ikan menjadi bubur ikan atau konsentrat protein hewani. Selain itu, enzim papain juga dapat digunakan sebagai bahan krim pembersih kulit (Igbal, 2011).
2.3. Daging
Daging merupakan bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan melekat pada tulang yang menjadi bahan makanan. Umumnya hewan jantan mempunyai tekstur daging yang lebih kasar dibanding yang betina, demikian pula dengan hewan yang berkerangka besar. Kualitas daging segar dapat dilihat dari warna daging itu sendiri.  Zat warna utama yang tedapat pada daging disebut Mioglobin, yaitu suatu senyawa protein terkonyugasi yang berwana ungu. Warna merah ungu ini akan segea berubah menjadi merah menyala atau merah terang atau merah cerah bila mioglobin kontak dengan oksigen dai udara dan membentuk Oksimioglobin. Tingkat kecerahan wana pada daging, ditentukan oleh tebal-tipisnya lapisan Oksimioglobin pada permukaan daging (Muhammad, 2009).


III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
            Kegiatan praktikum tentang enzim ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Desember 2013 pukul 13.00-14.30 WIB di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Palangka Raya.
3.2. Bahan dan Alat
            Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah daging sapi, jus nanas, dan getah pepaya. Sedangkan alat yang digunakan yaitu, cawan petri, alat pengait, dan tabung reaksi.
3.3. Prosedur Percobaan
A. Uji Enzim Bromelin
Ø  Menyiapkan 4 buah tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan potongan daging
Ø  Tabung reaksi pertama dan kedua diisi dengan jus nanas dua jam sebelum praktikum dimulai, dan dimasukkan kedalam lemari pendingin.
Ø  Pada tabung reaksi ketiga dan keempat diisi dengan jus nanas satu jam sebelum praktikum dimulai, dan menyimpannya pada suhu kamar
Ø  Mengamati perubahan yang terjadi pada daging setelah dilakukan perlakuan
B. Uji Enzim Papain
Ø  Menyiapkan 4 buah tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan potongan daging
Ø  Tabung reaksi pertama dan kedua diisi dengan papain dua jam sebelum praktikum dimulai, dan dimasukkan kedalam lemari pendingin.
Ø  Pada tabung reaksi ketiga dan keempat diisi dengan papain satu jam sebelum praktikum dimulai, dan menyimpannya pada suhu kamar
Ø  Mengamati perubahan yang terjadi pada daging setelah dilakukan perlakuan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pada Enzim Bromelin
No
Bahan
Perlakuan
Warna
Tekstur
1
Daging sapi
Tidak ada
Merah hati dan segar
Kenyal dan keras
2
Daging sapi +
bromelin
Suhu ruang selama 1 jam
Sangat pucat
Sangat empuk dan lembek
3
Daging sapi +
bromelin
Suhu dingin selama 1 jam
Pucat
empuk dan lembek
4
Daging sapi +
bromelin
Suhu ruang selama 2 jam
Pucat
Sangat empuk dan lembek
5
Daging sapi +
bromelin
Suhu dingin selama 2 jam
Merah hati dan pucat
empuk dan lembek

Tabel 2. Hasil Pengamatan Enzim Papain
No
Bahan
Perlakuan
Warna
Tekstur
1
Daging
Tidak ada
Merah hati dan segar
Kenyal dan keras
2
Daging
+
Papain
Suhu ruang selama 1 jam
Merah hati dan pucat
Empuk dan lembek
3
Daging
+
Papain
Suhu dingin selama 1 jam
Merah hati dan pucat
Keras dan agak empuk
4
Daging
+
Papain
Suhu ruang selama 2 jam
Merah hati dan pucat
Empuk dan lembek
5
Daging
+
Papain
Suhu dingin selama 2 jam
Merah hati dan pucat
Agak empuk, sedikit padat, dan lembek



4.2. Pembahasan
Dalam tabel hasil pengamatan dapat dilihat bahwa daging yang diberi enzim bromelin dalam suhu kamar lebih bekerja optimal mengempukkan daging sapi dibandingkan dengan daging sapi yang diberi enzim bromelin pada suhu lemari es. Sama halnya dengan daging sapi yang diberi enzim papain dan ditempatkan dalam suhu kamar hasilnya lebih optimal dapat mengempukkan daging sapi dibandingkan dengan daging sapi yang diberi enzim papain dan di tempatkan pada suhu lemari es. Lebih lanjut sebagian protein akan mengalami denaturasi bila suhunya dinaikkan yang mengakibatkan konsentrasi efektif enzim akan menurun dan daya kerja enzim akan menurun pula.
Berdasarkan percobaan terbukti bahwa suhu berpengaruh terhadap optimalnya kerja enzim, dengan kata lain baik enzim bromelin maupun enzim papain dapat bereaksi optimal pada suhu kamar. Perbedaan antara penggunaan enzim bromelin dan enzim papain yaitu pada waktu penyimpanannya pada praktikum ini ada membutuhkan waktu 1 jam dan 2 jam. Waktu yang digunakan untuk menyimpan daging juga berpengaruh terhadap proses pengempukan daging. Semakin lama waktu yang digunakan, maka daging akan semakuin empuk (lunak). Dalam hal pengempukan (melunakkan) daging, enzim bromelin bekerja lebih optimal dibandingkan enzim papain




V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Bromelin merupakan enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah nanas (Ananas comosus), sedangkan enzim papain merupakan enzim protease yang terkandung dalam getah papaya, baik dalam buah, batang maupun daunnya. Enzim bromelin dan papain mampu menguraikan serat-serat daging sehingga daging menjadi lebih empuk. Suhu mempengaruhi kerja enzim, yaitu bahwa suhu kamar akan membuat enzim bereaksi lebih optimal. Semakin lama waktu yang digunakan, maka daging akan semakuin empuk (lunak). Dalam hal pengempukan (melunakkan) daging, enzim bromelin bekerja lebih optimal dibandingkan enzim papain



DAFTAR PUSTAKA

Http://muhammad pajri thp 2009 unja Isolasi Enzim Papain Dan Uji Kualitatif Enzim Papain Pada Daging Sapi.Html

www.http//wikipedia.//2013.org